Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

aku ingin jomblo 1000 tahun lagi yaa

Gambar
aku adalah jomblo banget pake banget sekali. tepatnya aku gak prnah gak jomblo -_- Mungkin lo pikir ini pathetic. Tapi bagi spesies penyendiri kayak aku yang belum pernah terlilit status pacaran, menjadi jomblo itu anugrah! Berasa kayak burung yang baru kabur dari sangkarnya; atau kayak orang puasa denger bedug; atau kayak anak pesantren masuk diskotik(?); atau kayak makan masakan mama setelah lama merantau di kota orang. ato ketika habring ketika dapet sms dr yg udah ditunggu tunggu :'D Apalagi aku ini termasuk orang yang pemalas, gak suka direpotkan, dan gak suka diganggu. Buat aku jomblo itu indah, kawan… bener-bener indah :’) gak ada yang gangguin pas aku males bales sms, aku jadi punya extra time untuk tidur siang, tidur sore, tidur malem, tidur pagi, dan yang paling enak ketika aku bisa mendem perasaan :D Dan…Bayangin, disaat orang-orang disekeliling gue curhat tentang kisah percintaannya yang hopeless; ngeluh tentang sifat jelek pacarnya, contoh : suka nunggu uf

Secondhand Serenade - Your Call

Waiting for your call, common sick,common I'm angry common I'm desperate for your voice Listening to the song we used to sing In the car, do you remember Butterfly, Early Summer It's playing on repeat, Just like when we would meet Like when we would meet Cause I was born to tell you I love you And I am torn to do what I have to, to make you mine Stay with me tonight Stripped and pollished, I am new, I am fresh I am feeling so ambitious, you and me, flesh to flesh Cause every breath that you will take When you are sitting next to me Will bring life into my deepest hopes, What's your fantasy? (What's your, what's your...) I was born to tell you I love you And I am torn to do what I have to, to make you mine Stay with me tonight And I'm tired of being all alone, and this solitary moment makes me want to come back home [X4] (I know everything you wanted isn't anything you have) I was born to tell you I love you And I am torn to do what I have to, to mak

Kita Harusnya Sudah Terbiasa Move On

Gambar
keinginan move on emang selalu ada, contohnya, tambah dewasa gitu. tambah pinter, tambah rajin, tambah cantik #ehh. moveon ku mau dimulai kapan? | g tauuk, ntar dulu, besok aja. eh besoknya bilang lagi, " besok aja. kan besok masih bisa" danseterusnya -,- Begitu indah ketika melihat seseorang berusaha, dan ia berhasil berkat intuisinya. -Jonathan Ivy Menjadi dewasa itu emang rumit. Kalo waktu kecil kita tau bahwa jadi dewasa terlalu banyak yang dipertanggungjawabkan, terlalu banyak yang ditanggung di pundak, mungkin harapan kita waktu kecil bukanlah “aku pengin cepet gede”, tapi “aku pengin kecil terus”. Belum lagi urusan hati, jadi dewasa berarti siap melakukan hal yang baik meski gak disukai dibandingkan melakukan hal yang disukai meski gak baik buat orang lain, dan diri sendiri tentunya. Gue masih inget waktu kecil gue dihantui sama rasa sakit di lutut karena jatuh, bukan rasa sakit di hati karena ditinggal pergi. Waktu kecil tiap Minggu pagi gue lebih susah disuruh

asal kamu ketawa

seringkali dia ketawa gara2 orang2 disekitarnya tertawa dan dia tidak tau apa yang menyebabkan mereka tertawa. sm seperti mencintai, bisa senang orang yang dicintai bahagia dengan orang lain walaupun kamu ga ngerti kenapa dia bisa bahagia dengan orang yang bukan kamu. cinta g harus memiliki kan, walaupun rasanya nyesek ketika dia ketawa bukan krna kita :')

analogicintasendiri

Orang yang jatuh cinta diam-diam sebenarnya adalah orang yang paling gampang galau, tapi di sisi lain, mereka lebih gampang bahagia juga. Meski kebahagiaan itu bergantung pada orang yang lagi ditaksirnya, sepele apa pun hal itu, akan terasa lebay di mata seorang secret admirer. (hlm. 83) Menjadi seorang secret admirer itu nggak mudah. Punya kegiatan rutin setiap harinya. Bangun tidur, yang pertama kali di cek adalah Facebook dan Twitter-nya untuk tahu dia telat bangun apa nggak. Agak siang sedikit, ngelongok Twitter-nya biar tahu dia makan siang sama siapa. Kadang ada niat ngajak makan siang bareng, kemudian ketik SMS; “Hey, makan siang, yuk!” .. tapi pesan itu berakhir di kotak draft. Sebelum tidur selalu ngintipin timeline-nya merhatiin kapan dia ngucapin selamat malam, eh yang ada malah ketiduran karena lama menunggu. Ngarep. Nah..nah…ada yang bernasib sama kayak Oka si @landakgaul yang mengaku memiliki ke-kepo-an tingkat tinggi tapi suka takut galau ini?!? Kalau iya, musti wajib

takdir secret admirer

Gambar
Terus saja memendam rasa. Memang tak terasa sampai semuanya hampa. Apakah kamu pernah membayangkan? Kamu terus memendam rasa untuknya. Melihat gerak demi gerak tubuhnya. Membayangkan setiap senyumnya. Kemudian merefleksikannya di langit-langit kamar. Lalu secara otomatis mengembangkan senyummu sendiri, hingga kamu merasa gila dan insomnia dalam waktu bersamaan. Kamu pernah merasakan? Mengendap-endap. Mencuri pandang akan indah dirinya. Menimbang-nimbang akan menyapanya. Mengurungkan semua niat seraya membuang muka ketika dia menengok ke arahmu. Di saat itu juga kamu kesal karena tak mendapatkan sapanya, tetapi bahagia karena dengan menegok ke arahmu, berarti dia menyadarimu. Apa kamu pernah mengharapkan? Menapaki jalan yang berbeda setiap harinya. Kemudian menghentikan pencarian jalan dan terus melewatinya ketika tahu bahwa dia juga menginjakkan kaki di sana. Berpapasan dengannya secara pura-pura tidak sengaja. Pernahkah kamu memikirkan? Semua sumringah yang menyelinap ke dalam k

the phantom of liar

Gambar
Pernah gak kamu ngerasa kecewa sama orang tapi orang itu juga kecewa sama situ? Apa mungkin kamu sedih dan bingung harus ngapain ketika dia kecewa sama situ? Egois banget. Iya, tapi itu yang aku rasain. Semakin dia marah sama aku, aku juga pengen lebih marah dari dia. Bukan karena aku pengen dia jadi ngerasa bersalah, tapi karena mungkin aku yang egois pengen menang dari pertempuran 2 anak labil ini., Jadi semakin dia marah. Genjatan senjata makin gue sembunyiin. Sembunyiin di bawah bantal. Terus tinggal ngepluk :D Dia bilang aku pembohong kek, suka membalikkan fakta, suka ngelakuin hal semaunya sendiri atau apalah. Oke dengan senang hati aku terima. Terus dia ngebiarin sifat gue itu dan bilang,”biar puas”, rasanya ndongkol bangettt. Apalagi dia sering curhat sama temenku sendiri yang menurut dia gue deket sama tu orang. Haha. Emang deket. Sebut aja namanya si P. Gue sering curcol ke dia tentang perasaan gue. Kenapa gue php ato gue lagi sebel gara2 apa. eh si dia malah curhat tuh s

mimpi berisi

Disaat jutaan orang di dunia berjuang mati-matian dengan diet mereka, gue justru sebaliknya. Gue berjuang untuk gemukin badan gue yang lumayan-sedikit-agak kurus ini. Kapan ya gue gemuk? Minum susu udah "(apa gelasnya juga harus ditelan sekalian?)". Tidur juga bisa lebih dari 12 jam, walaupun itu cuma di hari libur sih. Dibilang masalah genetik apalagi, udah jelas-jelas enggak. Bapak ibuk gw aja kalo lg naik mtor trus gw dicepit ditengah, gw tersiksa banget. -____- Tapi melihat pola hidup gue (makan ga teratur, begadang, terlalu milih-milih makanan) kayaknya tubuh gue bakalan gemuk memang hanya sebatas impian. Sejak gue dikutuk jadi anak asrama, kesempatan gue untuk gemuk jadi semakin sempit. Gue harus berjuang ekstra karena biaya hidup di kota yang gue tempati sekarang ini termasuk mahal. Apalagi kebanyakan rasa makanan ymang ada di kota ini ga imbang sama harga nya yang selangit. Jadi setiap kali bencana akhir bulan melanda, gue terpaksa ngurung diri di kamar tanpa makan s

galau: kutukan rindu yg menyakitkan

"Guys, apa yang bakal lo baca sekarang ini, sebenarnya tentang secuil perasaan gue ke seseorang. Seseorang yang udah tiga kali gue buatin artwork. Seseorang yang sering bikin gue galau. Seseorang yang...ah, lupakan. Kita ga bahas dia sekarang. "" *mungkin lain kali." *** Apa yang bakal gue bahas di postingan kali ini adalah tentang '*rindu*'. Sesuatu yang ga bisa kita kontrol dengan mudah, sesuatu yang ga bisa kita hindari setiap kali kita punya rasa ke seseorang.  Karena kangen, atau rindu, adalah kutukan bagi setiap mereka yang punya cinta.  Kutukan yang paling manis...dan disaat yang sama, bisa menjadi kutukan paling 'sadis'. Manis, bagi mereka yang ada diposisi "yang dirindukan". 'Sadis', bagi mereka yang ada diposisi "yang merindukan". Gue yakin, baik itu bagi yang lagi jomblo ataupun non-jomblo, pasti pernah ngerasain betapa menyiksanya merindukan seseorang.  *** Well, *GUE* ga tau sih apa lo pernah ngerasain