CUSTOMER CARE
jadi aku nanya, "mbak aku bingung nih, aku kan pengen pake indosat kayak im3 ato xl gitu (sejak kapan xl masuk indosat), tapi
aku juga pengen make telkomsel, emang bagusnya telkomsel apasih?" dan si mbak nya ngejelasin blahblahblah tanpa aku dengerin.
Pernah juga aku iseng nanya, “mbak udah punya pacar? Belum ya? Idiiih!” terus telponnya langsung aku matiin. Ya itu iseng.
Kata-kata yang mereka ucapkan pertama saat kamu terhubung dengan customercare adalah,
“halo selamat pagi/siang/sore dengan maria(nama) ada yang bisa kami bantu?”
Hal yang paling aku benci dari perbincangan dengan semua customercare telkomsel adalah,
“halo dengan IBU siapa ya kami sedang berbicara?” sialan -___-.
gue jawab, “AKU BUKAN IBUMU NAK, MUNGKIN KAMU PUTRI YANG TERTUKAR”
Pernah juga salah satu korban dari keisengan aku nanya,
“dengan ibu siapa kami sedang berbicara?”
Terus aku jawab sambil nahan ketawa, “dian mbak, dian sastro”
si embaknya langsung berubah nada, “APA? DIAN SASTRO? MBAK DIAN?? BENERAN?”
Terus aku jawab, “IYALAH” terus telpon mati. *hening*
Dulu sempet pengen ngerjain customercare tapi malah gantian dikerjain, kronologisnya seperti ini,
“halo dengan ibu siapa kami berbicara?”Bangke banget -_- padahal aku udah nyanyi. Karena sebel langsung aku matiin tuh telpon.
“ibu simi.” Jawabku tegas.
“loh, ini bukan mbak ika ya?” tanya customercare nya dengan nada menggoda. Aku kaget!
“oh, iya deng” jawab aku masih bingung.
“ada yang bisa kami bantu?”
“gini mbak, aku pengen nanya kode nsp nya band ungu dong yang judul lagunya Surgamu.”
“ungu? Maaf tidak ada band yang namanya ungu mbak, adanya ORANYE.”
“he?? Masak? Ada kok!”
“tunggu, memang lagunya gimana mbak?” tanya customer itu.
“ya gitu, lagu religi!” jawabku ketus gara-gara geregetan sama tu embak-embak customer.
“coba dinyanyikan mbak, kami juga sedang mencari.”
“hah nyanyi? Yaudah gini Allahuakbar~~ Allah Maha Besaar~ Ku memujamu disetiap waktuu~~ hanyalah padamu tempatku berteduh~~ memohon ridho dan ampunanmuu~~”
“oh maaf mbak, tidak kami temukan lagu tersebut. “
Daan... ending dari permainan ini adalah...
Aku inget banget, kejadian yang bikin kapok banget nelpon customercare, aku pura-pura jadi banci -___-
“halo dengan ibu siapa kami berbicara?”
“ibu mince”
“iya ibu ada yang bisa kami bantu?”
“gini mbak, eke mau nanya, kok kartu eke sering rusak ye?”
“oh begini ibu, sebelumnya nomor hp ibu berapa?”
“aduh eke lupa”
“kalau begitu akan kami lacak dari sini, kami akan memastikan nomor ibu, 081335xxxyyyzzz, benar kan?” kata embak itu memastikan. Eh ternyata bener, aku degdegan.
“kenapa mbak?”
“anda telah mengganggu kenyamanan kami. Nomor anda telah kami simpan. Anda akan kami laporkan ke pihak yang berwajib.”
GUE PANIK. Telpon aku matiin. Terus aku pengen nangis, yaelah namanya juga SD. Terus aku sholat. Terus doa supaya ga ada polisi yang dateng ke rumah. Setelah kejadian itu, tiap ada suara mobil yang lewat depan rumah bikin aku panik. Aku kira mobil polisi. Panik itu berlanjut sampe setahun. Untungnya ga ada polisi yang dateng beneran.
Nah dari sini, pelajaran yang aku dapetin, kadang beberapa orang sering ngelakuin kegiatan yang udah jelas ujung-ujungnya nggak ada gunanya, maksa. Sampe akhirnya kita sadar betapa bodohnya kita ketika semuanya berujung menyakitkan. Dipermainkan.
Komentar
Posting Komentar