Hujan dan Tuan Tentir
Kemarin, air itu jatuh di teras, membasahi lantai coklat yang jarang disapu, membersihkan segala debu yang menempel sejak bulan lalu. Kini lantainya licin, jika kamu berjalan diatasnya, maka kamu akan mudah terpeleset, jatuh, kemudian menangis. Aku juga demikian, aku mulai tahu bahwa terpeleset itu menakutkan. Aku mulai beranjak perlahan, dan mulai berjalan dengan hati-hati diantara linangan air yang menyentuh jari-jari kaki kiri dan kananku bergantian.